>Awas ! Millah Abraham Merambah ke Unhas

>

Sumber : http://www.identitasonline.net/2010/06/awas-millah-abraham-merambah-ke-unhas….

Aliran kepercayaan baru mencuat di Unhas. Aliran itu diduga menyesatkan. Untung, penyebarannya cepat diamputasi.

Beberapa tahun lalu, media massa diwarnai dengan munculnya aliran kepercayaan yang bernama Millah Abraham (MA). Aliran ini dianggap sesat karena sejumlah ajarannya tidak sesuai dengan syariat Islam. Salah satu ajaran MA yakni tidak mewajibkan pelaksanaan sholat lima waktu dan Sholat Jumat. Mereka juga tidak meyakini hadits Nabi Muhammad SAW, dan beranggapan bahwa akan muncul nabi baru bernama Ahmad Musadek.

Ajaran ini didasari keyakinan bahwa umat manusia sekarang berada dalam zaman Makkiyah atau zaman penantian pemimpin. Ajaran yang disebarkan Nabi Muhammad SAW dianggap masih memiliki banyak kekurangan. Sehingga Islam membutuhkan sistem baru yang akan dipimpin oleh pemimpin baru. Konon, pemimpin baru tersebut adalah Ahmad Musadekh. Pemimpin Milah Abraham ini hingga sekarang masih mendekam dalam Lembaga Pemasyarakatan (LP) di Jakarta.

Tak disangka, aliran ini telah merambah ke Unhas sejak 2009 lalu, dan telah menjaring beberapa mahasiswa. Awal terciumnya aliran ini berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), khususnya di Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (Himahi). Di dalam Himpunan inilah MI (inisial), salah seorang mahasiswa angkatan 2006 yang telah menganut aliran MA menyebarkan aliran itu kepada teman-temannya, terutama kepada mahasiswa baru angkatan 2008. Hasilnya delapan orang mahasiswa angkatan 2008 berhasil terjaring.

Mereka direkrut melalui proses pembaiatan. Pembaiatan dilakukan dengan pembacaan ayat Al-quran, dan pemberian siraman rohani bahwa dunia itu dalam keadaan membutuhkan sistem yang lebih bagus. Dalam proses pembaiatan itu mereka diberi nama baru. Kala hari ketika proses ini berlangsung dianggap sebagai hari kelahiran mereka.
LD (inisial) salah satu Anggota Himahi yang pernah mengikuti aliran MA mengakui, tertarik menganut ajaran ini setelah mengikuti pertemuan-pertemuan dan kajian yang diselenggarakan di sekitar kampus. Yang mengejutkan, kajian aliran ini sudah sampai ke himpunan. “Saya mengikuti pertemuan pertama Milah Abraham di Gedung Radio Republik Indonesia (RRI) yang diikuti sekitar 400 orang dari berbagai kalangan termasuk mahasiswa dari Unhas,” ungkap Mahasiswa Fisip Angkatan 2008 Jurusan Hubungan Internasional ini.

Lebih lanjut LD menjelaskan, “memang masuk akal, setelah membaca surat dalam Al-Quran memang tidak diwajibkan untuk sholatt lima waktu. Dari surat itu saya mulai menekuni ajaran ini.” Merasa resah, pengurus Himahi tidak tinggal diam. Atas saran dari beberapa temannya, Ketua Himahi, Hasrul, membentuk tim untuk melakukan investigasi terkait aliran ini.

Dialog pun diadakan. Himahi membuka forum dan mendatangkan Pengurus Majelis Pencinta Mushallah (MPM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cabang Makassar untuk melakukan diskusi dengan lima penganut kepercayaan MA, serta tiga orang mantan penganut ajaran ini. Diskusi dilaksanakan di koridor depan Sekretariat Himahi, Rabu (12/5).

Hasil dari forum selama tujuh jam ini menyebutkaan, ajaran yang dianut tersebut tergolong sesat. Karena banyak yang menyimpang. Ajaran ini berangkat dari salah satu surat dalam AL-Quran tentang cara beribadah. Sehingga di dalam forum muncul pertentangan bagaimana sebenarnya beribadah dengan benar. Setelah diskusi usai, para penganut Aliran MA yang hadir dalam forum tersebut pun ditaubatkan.

“Untuk antisipasi, sementara yang sudah dinyatakan keluar dari aliran ini, kami rangkul dan diberikan pengajaran tentang Islam. Karena kami yakin, mereka adalah orang-orang yang mau belajar tentang agama. Namun yang ia dapatkan adalah hal yang keliru,” ujar Khaerul Arifin Ketua MPM saat ditemui di Masjid Kampus Unhas, Selasa (25/5).

Hasrul selaku ketua Himahi mengambil tindakan tegas dengan menonaktifkan lima orang anggota himpunan yang masih kukuh dengan pendapatnya sehabis forum yang membahas ajaran MA tersebut. Kasus ini pun dilaporkan ke MUI dan Kepolisian, dan hingga saat ini kasusnya masih ditangani pihak kepolisian. “Kami takut ajaran tersebut disebarkan melalui himpunan, karena mereka melakukannya atas nama himpunan,” tegas Hasrul saat di temui di Himahi, Selasa (25/5).(Mai/Nay) Sumber : http://www.identitasonline.net/2010/06/awas-millah-abraham-merambah-ke-unhas….