>KOMAR INDRAMAYU

>

Sumber : http://sanis.blogdetik.com/2011/02/24/pengikut-aliran-menyimpang-komunitas-mi…

24 Februari 2011

Pengikut aliran menyimpang Komunitas Millah Abraham alias Komar di Kabupaten Indramayu bertobat dan memutuskan kembali masuk Islam. Belasan anggota Millah Abraham yang telah kembali kepada aqidah agama Islam, diharapkan bisa mencegah penyebarluasan ajaran menyimpang dan mengantisipasi aksi anarkis di Indramayu. Pertobatan dilakukan bersama di hadapan aparat pemerintah Kecamatan Haurgeulis dan Gantar,Kabupaten Indramayu, kemarin.“Keberadaan mereka sempat meresahkan karena ajarannya menyimpang dari Islam. MUI langsung meminta mereka untuk bertobat dan masuk Islam,” ujar Ketua MUI Kecamatan Haurgeulis Asrofin Thalhah.

Berdasarkan inventarisasi MUI Kecamatan Haurgeulis, terdapat sedikitnya 14 orang anggota Komar yang terdata di Indramayu.Belasan anggota Komar itu tersebar di Kecamatan Haurgeulis dan Gantar. Empat orang di antaranya adalah warga Haurgeulis dan ikut pertobatan, yakni Bambang,warga Desa Mekarjati; Suratmi, Desa Mekarjati; Yuyun,Desa Haurgeulis; dan Agus Sunarta,Desa Sukajati.

Sementara anggota Komar lainnyayangikutpertobatanberasaldari beberapa keluarga di Kecamatan Gantar. Berdasarkan hasil investigasi dan pengkajian MUI,para anggota Komar menganut ajaran yang disebarluaskan oleh Ahmad Musadeq dan sudah menyebar ke Ambon, Makassar, Aceh, Lampung dan daerah lain di luar Jawa Barat. Beberapa prinsip ajaran yang dinilai menyimpang di antaranya adalah mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir dan menganggap Ahmad Musadeq sebagai nabi.

Komar berpegang pada kitab Ruhul Kudus. Selain itu, ajaran ini juga tidak mewajibkan salat lima waktu dan puasa, serta memperbolehkan wanita haid salat. “Banyak kejanggalan dalam penafsiran atas Alquran dalam kitab ajaran mereka, sehingga kami memastikan ajaran mereka sesat,” tuturnya. MUI menilai terdapat sepuluh poin ajaran yang masuk kategori sesat sehingga wajib dicegah penyebarannya dan orang-orangnya dibina untuk kembali ke Islam,bukan dipaksa dengan kekerasan.

Penganut aliran Komar di Haurgeulis dan Gantar, sebagian besar merupakan kaum pendatang.Ajaran ini mulai menyebar sekitar tiga bulan lalu. Mereka berinteraksi secara tertutup, bahkan hanya melalui pesan berantai.Selain itu,mereka me-lakukan ibadah secara sembunyi-sembunyi di rumah pribadi, dan terkadang beribadah bersama dengan anggota lainnya di luar daerah seperti di Kabupaten Karawang.

Sementara itu, Camat Haurgeulis Prawoto menyatakan, risiko masuknya ajaran-ajaran baru menjadi dinamika masyarakat di Kecamatan Haurgeulis. Dari latar belakang historis, Kecamatan Haurgeulis merupakan salah satu pusat interaksi berbagai budaya karena cukup banyak kaum pendatang yang singgah dan akhirnya menetap membentuk komunitas di wilayah tersebut. “Namun begitu ada ajaran atau pengaruh baru,daya cegah masyarakat juga sudah cukup baik.

Sehingga aliran seperti ini tidak berkembang dan hanya dalam waktu singkat bisa terdeteksi dan dihentikan,” kata Prawoto. Hal senada juga diungkapkan Kapolres Indramayu AKBP Rudi Setiawan.Ia menilai aparat kepolisian bersama Tim Pakem Kabupaten Indramayu telah mengantisipasi adanya aliran sesat.”Kami langsung minta kepada MUI untuk melakukan pembinaan agar aliran sesat ini tidak semakin meresahkan masyarakat,”katanya. Demikian catatan online Sanis tentang Pengikut aliran menyimpang Komunitas Millah Abraham alias Komar.

Sumber : http://sanis.blogdetik.com/2011/02/24/pengikut-aliran-menyimpang-komunitas-mi…