Recent Updates Page 2 Toggle Comment Threads | Keyboard Shortcuts

  • Bahtiar 8:23 am on June 12, 2011 Permalink | Reply  

    >Komar di Aceh 

    >

    Sumber : http://atjehpost.com/nanggroe/daerah/1061-pimpinan-millah-abraham-ditolak-di-…

    PIDIE – Masyarakat Laweueng, Kecamatan Muara Tiga, Pidie menyatakan menolak tegas ajaran Millah Abraham meskipun Zainudin sang ketua ajaran itu berasal dari Laweung. Penegasan itu disampaikan saat maulid akbar, di Dayah Jabal Ulum Kamis (7/4) malam.

    Wakil Bupati Pidie Nazir Adam meminta masyarakat Pidie agar mengawasi ketat beredarnya aliran sesat, terutama Komunitas Millah Abraham yang sedang beredar. Ia meminta masyarakat tetap beriman kepada Quran dan hadist sesuai ajaran Ahlul Sunnah Wal Jama’ah yang berlaku di Aceh. “Tidak perlu membuat yang aneh-aneh. Qur’an dan Hadist adalah pegangan umat muslim,” ujar Nazir.

    Maulid akbar di Dayah Jabal Ulum ini merupakan kebiasaan tahunan di pesantren yang mempunyai 400 santri itu. Acara itu juga sekalian haul (peringatan ulang tahun) meninggalnya pimpinan pertama Dayah Jabal Ulum, almarhum Teungku Ramli al-Haitamy yang ke XIII.

    Suadi Sulaiman, anggota DPRK Pidie asal Dapil Laweueng mengatakan, aliran Millah Abraham harus segera dibasmi, apalagi setelah keluarnya Pergub pada Rabu (6/04) lalu.

    Suadi meminta perangkat desa di setiap kampung agar aktif menyosialisasikan tentang aliran sesat dengan melibatkan semua pihak.”Untuk menghalau beredarnya aliran sesat ini bukan hanya tugas para pimpinan agama saja tapi juga tanggung jawab bersama,” ujarnya.

    Seperti diketahui, pada Kamis (31/3) lalu, Polresta Banda Aceh menahan tiga penyebar aliran Millah Abraham di Banda Aceh yaitu Zainuddin, Iqbal dan Buyung. Zainuddin yang merupakan pimpinan ajaran itu di Banda Aceh, ternyata adalah warga Laweueng.

    “Benar, Zainudin warga Laweueng, tapi dia sudah lama meninggalkan kampung ini. Sebelumnya, dia aktif berniaga di kota lain,” ujar Suadi.

    Sumber : http://atjehpost.com/nanggroe/daerah/1061-pimpinan-millah-abraham-ditolak-di-…

     
  • Bahtiar 8:20 am on June 12, 2011 Permalink | Reply  

    >AJARAN KOMAR DI PADANG 

    >

    Sumber : http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=5564:komunitas-millah-abraham-aliran-sesat&catid=1:haluan-padang&Itemid=70

    Kamis, 09 Juni 2011 02:27

    PADANG, HALUAN — Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masya­rakat (Bakor Pakem) Sumbar, akhirnya me­nyatakan aliran Komunitas Millah Abra­ham (Komar) sebagai aliran sesat dan menyimpang dari ajaran agama Islam.

    “Kita sudah melakukan rapat ga­bungan dengan kepolisian, pemda, MUI, Kanwil Kemenag dan seluruh elemen terkait. Kita sepakat menyatakan Ko­munitas Millah Abraham termasuk dalam aliran sesat dan menyimpang dari agama Islam yang berpedoman kepada Alquran dan Hadist,” ujar Fachmi, Ketua Bakor Pakem Sumbar dan juga Kepala Ke­jaksaan Tinggi Sumbar di ruang kerjanya, Rabu (8/6) di Padang.

    Bakor Pakem akan menjadikan ke­putusan hasil rapat ini sebagai re­komendasi kepada Gubernur untuk mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) pelarangan terhadap aliran Komunitas Millah Abraham tersebut. “Untuk rekomendasi itu, kita urus administrasinya dulu.”

    Komunitas Millah Abraham dinilai sesat karena dalam ajarannya memandang salat lima waktu itu tidak perlu.

    “Mereka yang menganut aliran ini, hanya salat satu kali dalam sehari yang dilakukan tengah malam. Selain itu, aliran ini dalam praktik doa iftitah dicampur dengan surat Al Baqarah. Ini jelas sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam,” jelas Fachmi.

    Ketua MUI Sumbar, Syamsul Bahri Khatib menilai aliran ini tidak sesuai dengan ajaran Islam. Mengingat dalam Islam tidak ada kata “Abraham”, yang ada hanya kata “Ibrahim”. Salat lima waktu pada aliran Komar hanya wajib kalau Tuhan sedang menurunkan hukuman.

    Seperti diwartakan,keberadaan aliran Komunitas Millah Abraham terungkap setelah Tim Reserse dan Kriminal Polsekta Lubuk Begalung, mengamankan lima anggotanya, Jumat (27/5) dini hari lalu. Satu di antaranya, siswa SMPN di Padang. Siswa berinisial IH (15) itu, menjabat sebagai bendahara. Lima anggota Komar ini akhirnya dilepas setelah diperiksa polisi. (h/ynt)

    Sumber : http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=5564:komunitas-millah-abraham-aliran-sesat&catid=1:haluan-padang&Itemid=70

     
    • Weni 4:45 am on January 10, 2012 Permalink | Reply

      pak juga sama pengalamannya dgn bpk diatas,pertama orng komar ini
      > mengajarkan alquran saya tertarik jarng zaman sekarng orng ngji bedah
      > alquran makin lama saya merasa curiga dengan aliran ini karena aliran tidak
      > mewajibkan sholat lima waktu,sholat jumat dan rukun iman dan rukun
      > islam,saya merasa aliran inni udah enggak bener,tetapi saudara saya tetap
      > kuat pendiriannya pada aliran ini ,pak mohon sarannya bagaimana keluar dari
      > aliran ini dan saya bisa membujuk saudara saya biar tidak terlalu jauh masuk
      > aliran ini, tlng saranya pak trims

  • Bahtiar 8:18 am on June 12, 2011 Permalink | Reply  

    >KOMAR INDRAMAYU 

    >

    Sumber : http://sanis.blogdetik.com/2011/02/24/pengikut-aliran-menyimpang-komunitas-mi…

    24 Februari 2011

    Pengikut aliran menyimpang Komunitas Millah Abraham alias Komar di Kabupaten Indramayu bertobat dan memutuskan kembali masuk Islam. Belasan anggota Millah Abraham yang telah kembali kepada aqidah agama Islam, diharapkan bisa mencegah penyebarluasan ajaran menyimpang dan mengantisipasi aksi anarkis di Indramayu. Pertobatan dilakukan bersama di hadapan aparat pemerintah Kecamatan Haurgeulis dan Gantar,Kabupaten Indramayu, kemarin.“Keberadaan mereka sempat meresahkan karena ajarannya menyimpang dari Islam. MUI langsung meminta mereka untuk bertobat dan masuk Islam,” ujar Ketua MUI Kecamatan Haurgeulis Asrofin Thalhah.

    Berdasarkan inventarisasi MUI Kecamatan Haurgeulis, terdapat sedikitnya 14 orang anggota Komar yang terdata di Indramayu.Belasan anggota Komar itu tersebar di Kecamatan Haurgeulis dan Gantar. Empat orang di antaranya adalah warga Haurgeulis dan ikut pertobatan, yakni Bambang,warga Desa Mekarjati; Suratmi, Desa Mekarjati; Yuyun,Desa Haurgeulis; dan Agus Sunarta,Desa Sukajati.

    Sementara anggota Komar lainnyayangikutpertobatanberasaldari beberapa keluarga di Kecamatan Gantar. Berdasarkan hasil investigasi dan pengkajian MUI,para anggota Komar menganut ajaran yang disebarluaskan oleh Ahmad Musadeq dan sudah menyebar ke Ambon, Makassar, Aceh, Lampung dan daerah lain di luar Jawa Barat. Beberapa prinsip ajaran yang dinilai menyimpang di antaranya adalah mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir dan menganggap Ahmad Musadeq sebagai nabi.

    Komar berpegang pada kitab Ruhul Kudus. Selain itu, ajaran ini juga tidak mewajibkan salat lima waktu dan puasa, serta memperbolehkan wanita haid salat. “Banyak kejanggalan dalam penafsiran atas Alquran dalam kitab ajaran mereka, sehingga kami memastikan ajaran mereka sesat,” tuturnya. MUI menilai terdapat sepuluh poin ajaran yang masuk kategori sesat sehingga wajib dicegah penyebarannya dan orang-orangnya dibina untuk kembali ke Islam,bukan dipaksa dengan kekerasan.

    Penganut aliran Komar di Haurgeulis dan Gantar, sebagian besar merupakan kaum pendatang.Ajaran ini mulai menyebar sekitar tiga bulan lalu. Mereka berinteraksi secara tertutup, bahkan hanya melalui pesan berantai.Selain itu,mereka me-lakukan ibadah secara sembunyi-sembunyi di rumah pribadi, dan terkadang beribadah bersama dengan anggota lainnya di luar daerah seperti di Kabupaten Karawang.

    Sementara itu, Camat Haurgeulis Prawoto menyatakan, risiko masuknya ajaran-ajaran baru menjadi dinamika masyarakat di Kecamatan Haurgeulis. Dari latar belakang historis, Kecamatan Haurgeulis merupakan salah satu pusat interaksi berbagai budaya karena cukup banyak kaum pendatang yang singgah dan akhirnya menetap membentuk komunitas di wilayah tersebut. “Namun begitu ada ajaran atau pengaruh baru,daya cegah masyarakat juga sudah cukup baik.

    Sehingga aliran seperti ini tidak berkembang dan hanya dalam waktu singkat bisa terdeteksi dan dihentikan,” kata Prawoto. Hal senada juga diungkapkan Kapolres Indramayu AKBP Rudi Setiawan.Ia menilai aparat kepolisian bersama Tim Pakem Kabupaten Indramayu telah mengantisipasi adanya aliran sesat.”Kami langsung minta kepada MUI untuk melakukan pembinaan agar aliran sesat ini tidak semakin meresahkan masyarakat,”katanya. Demikian catatan online Sanis tentang Pengikut aliran menyimpang Komunitas Millah Abraham alias Komar.

    Sumber : http://sanis.blogdetik.com/2011/02/24/pengikut-aliran-menyimpang-komunitas-mi…

     
    • Anonymous 9:03 am on September 7, 2012 Permalink | Reply

      emang apa sih l sakani itu boss?

    • cirebon 7:21 am on March 6, 2012 Permalink | Reply

      mau tahu tentang millah ibrahim L sakani ? dulu saya ikut l sakani, apa sama dengan komar lainnya

      08991267992

  • Bahtiar 7:59 am on June 12, 2011 Permalink | Reply  

    >Ajaran Sesat Millah Abraham 

    >

    Sumber : http://aceh.tribunnews.com/news/view/41141/ajaran-sesat-millah-abraham

    Tue, Oct 19th 2010, 16:30

    Selain di Bireuen, kawasan lain pun ditengarai sudah menyebar ajaran Millah Abraham ini. Seperti apa aktivitas ibadah mereka?

    PEUSANGAN. Salah satu kecamatan tertua di Bireuen mencuat ke permukaan akhir-akhir ini dan menjadi pembicaraan semua orang, mulai dari kalangan bawah sampai ke tingkat atas. Perbincangan akhir-akhir ini tidak lepas dari dimulainya muncul aliran sesat yang terkuak ke permukaan dan sampai kini masih menjadi masalah serius di Bireuen.

    Mulanya, lima dari 14 orang anggota komunitas Millata Abraham diduga membawa aliran sesat, disidangkan di MPU Bireuen. Mereka yang disidangkan itu adalah Safwaliza (38), M Afdal (35), Hajarul Mirza (25), Junaidi (30) dan M Ikhawan (23). Semuanya penduduk Peusangan Bireuen. Mereka ditangkap pada 22 September 2010 lalu atas dugaan menyebar aliran sesat.

    Tentu saja masyarakat Peusangan dan Bireuen gusar dengan ulah mereka. Soalnya, setelah ditelisik lebih jauh, mereka ternyata membawa ajaran tertentu yang berbeda dengan ajaran Islam, namun menyebut ajaran ini sebagai ajaran Islam.

    Tanpa komando, usai sidang di MPU Bireuen, seribuan warga Peusangan bereaksi. Mereka ditangkap satu per satu setelah MPU Bireuen menyebut mereka beraliran sesat.

    Ada 11 orang yang ditangkap pertama sekali. Masyarakat pun seakan tak sanggup menahan amarah. Bahkan ada di antaranya yang menjadi korban pemukulan dengan bibir yang bengkak-bengkak. Mengapa warga emosi? “Pengajian Millah Abraham dilakukan secara berkelompok dan bersifat tertutup, memunculkan beragam pandangan dan mengarah kepada pendangkalan akidah dan murtad, “ kata Munawar, warga Peusangan, menjawab Kontras, pekan lalu.

    Sedangkan Ketua MPU Bireuen, Tgk Jamaluddin MBA mengatakan, komunitas Millah Abraham yang melaksanakan kegiatannya di wilayah Kecamatan Peusangan memiliki 14 anggota. Diduga, di kawasan lain pun masih ada jaringannya atau komunitasnya. Mereka terkesan menyebarkan ajaran itu secara sembunyi-sembunyi.

    Dalam ajaran komunitas tersebut menyatakan bahwa Nabi Ibrahim adalah nabi yang paling hanif (lurus) dibandingkan nabi-nabi yang lain. Bagi orang yang telah menjadi anggota komunitas Millah Abraham, maka namanya akan diganti dengan nama lainnya atau nama kedua. Seperti Safwaliza menjadi Luqas Muhayyatsyah, M Afdal menjadi Yoshua, Hajarul Mirza diganti jadi Esau, Junaidi jadi Zera Almahdi, dan M Ikhwan menjadi nama Moses.

    “Mereka mengaku teologinya berasal dari Abraham, apa yang mereka bawa berasal dari Ibraham, Ishaq, Ismail, Yakub, Yusuf, Musa, Yesus kemudian Muhammad,” terang Jamaluddin dalam sidang di MPU, seraya menambahkan ibadah mereka, antara lain, melaksanakan shalat malam, menghafal ayat-ayat Alquran, berdakwah, pengkaderan, rapat mingguan, hingga pengutipan iuran.

    Polisi mengamankan
    Kalau tidak ada aparat kepolisian yang turun tangan menenangkan warga, entah apa yang akan terjadi. Kapolres Bireuen, AKBP HR Dadik Junaedi Supri Hartono mengatakan, dirinya risau melihat fenomena ini. Dia turun langsung ke lapangan dan menenangkan warga yang sedang memalang pintu ruko yang diduga pemiliknya anggota komunitas tersebut. Selain memalang enam unit pintu ruko, warga juga menyemprot dengan cat minyak warna merah di dinding ruko dimaksud.

    Di pintu ruku dipalang kayu berbentuk huruf X yang memanjang dari dinding bagian atas sampai ke bagian bawah.

    Selain ruko yang dipalang, satu unit kendaraan roda empat yang berada di depan salah satu ruko juga disemprot cat minyak berwarna merah bertuliskan “aliran sesat”. Aksi yang meresahkan melibatkan ratusan warga segera dihentikan jajaran Polres Bireuen dan Polsek Peusangan yang turun ke kawasan itu beberapa saat setelah aksi itu dimulai. Dalam aksi massa tersebut tidak ada korban jiwa, karena cepatnya antisipasi aparat keamanan.

    “Kami tidak mau adanya pertumpahan darah dan kerusuhan. Kami datang mengamankan, mengajak orang-orang untuk lebih bijaksana,” kata Kapolres kepada Kontras saat di Keude Matang, Peusangan pukul 01.00 WIB, Rabu (6/10). Tujuan mereka diamankan, selain untuk menghindari amuk massa juga untuk dimintai keterangan seputar aktivitas akidah yang meresahkan warga Peusangan.

    Ketua MPU Bireuen, Tgk Jamaluddin, mengatakan, mereka juga menemukan selebaran yang meresahkan di salah satu rumah ketua kelompok mereka. Temuan bacaan di atas kertas folio dua set yang isinya melanggar akidah semakin membuktikan bila akidah mereka telah melenceng. (yusmandin)

     
  • Bahtiar 7:55 am on June 12, 2011 Permalink | Reply  

    >Aliran KOMAR di Cilacap Merebak Lagi 

    >

    Sumber : http://emka.web.id/ke-nu-an/2011/aliran-sesat-di-cilacap-merebak-lagi/-1955

    Aliran Sesat di Cilacap Merebak Lagi

    Merebaknya aliran Komunitas Millah Abraham (Komar) ditanggapi serius oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Cilacap Selatan, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) setempat serta pihak kepolisian.

    Aliran Komar yang saat ini sedang berkembang di wilayah Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, dan Cilacap Utara. Dalam ajarannya, para pengikut Komar diperbolehkan untuk tidak menjalankan shalat lima waktu dan puasa Ramadhan.

    Para pengikut Komar berkeyakinan penuh bahwa ajaran Muhammad menyambung kepada Yesus. Sedangkan ajaran Yesus menyambung kepada Musa, karena mereka adalah anak-anak Abraham.

    Ketua MUI Kecamatan Cilacap Selatan KH Muhammad Mudasir meminta masyarakat tidak melakukan tindakan anarkis yang melanggar hukum terhadap aliran ini.

    “Kami akan mengidentifikasi para pengikut aliran Komar secara lengkap dan menyeluruh,” ujar Ketua MUI Cilacap Selatan, di Pondok Pesantren Al Ihya Uluumadin, Kamis (21/4), seperti dikutip kontributor NU Online Suryo Pranoto.

    KH Mudasir mengatakan, identifikasi itu di antaranya menyangkut data keluarga maupun aktifitas keseharian para pengikut aliran tersebut. Dengan demikian, pihaknya akan lebih mudah dalam mengawasi dan melakukan pembinaan terhadap para pengikut aliran Komar.

    Kapolsek Cilacap Selatan, AKP Zudi Perawata. berharap, masyarakat dapat bersama-sama menjaga kondusifitas daerah. Zudi menambahkan, pihaknya pun akan terus melakukan penyelidikan terhadap keberadaan aliran tersebut dan para pengikutnya. Tak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan antisipasi supaya ajaran tersebut tidak tersebar luas dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

    Sementara itu, Ketua MWC NU Cilacap Selatan, R Bstuti Ridwan S Ag, SH , mengungkapkan, berdasarkan telaah yang dilakukan pihaknya, aliran Komar merupakan aliran sesat. Pasalnya, aliran tersebut tidak jauh berbeda dengan ajaran Ahmad Moshaddeq, Al Qiyadah Al Islamiyah, yang telah dinyatakan sesat oleh MUI pusat.
    Hasil pencarian tentang artikel ini:

    komunitas millah abraham cilacap, aliran sesat komar, aliran komar, komar cilacap, nii di cilacap, ajaran sesat di cilacap, aliran sesat di cilacap, aliran sesat cilacap, ajaran islam sesat di cilacap, Millah abraham di cilacap, nahdlatul apakah sesat, komar aliran sesat di cilacap, cilacap komar, aliran sesat di cilacap 2011, aliran komar cilacap

    Sumber : http://emka.web.id/ke-nu-an/2011/aliran-sesat-di-cilacap-merebak-lagi/ (More …)

     
  • Bahtiar 7:53 am on June 12, 2011 Permalink | Reply  

    >Dibahas, Ajaran Komar By : administrator, 12-04-2011 

    >

    http://radarbanyumas.co.id/index.php?page=detail_pbg&id=337

    Dibahas, Ajaran Komar By : administrator, 12-04-2011

    PURBALINGGA- Meskipun belum menyatakan sikap secara tertulis dan melakukan peninjauan ke lapangan terkait terciumnya kegiatan Komunitas Millah Abraham (Komar) di kabupaten Purbalingga, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga segera melakukan koordinasi dengan Kejaksaan dan Kepolisian serta TNI. Setidaknya dalam minggu ini akan dilakukan pembahasan terkait ajaran yang dikembangkan Komar itu di beberapa wilayah.

    “Kamis (14/4) kami akan melakukan pertemuan dengan jajaran Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) yaitu Kejaksaan, Kepolisian dan TNI. Kita juga akan meminta keterangan dari sejumlah jajaran kami di kecamatan,” jelas Kasi Penerangan Agama Islam dan Pembinaan Masjid (Pendamas) Drs H Rasimun, Senin (11/4).

    Pihaknya juga akan mengumpulkan sejumlah penyuluh agama di kecamatan terkait penyebaran ajaran Komar itu. Kemenag akan akan meminta informasi sejauh mana kegiatan Komar itu di beberapa wilayah. Rasimun menghimbau kepada masyarakat dan para pengikut ajaran Komar untuk segera kembali kepada Al Quran dan Hadist. “Kembalilah kepada agama Allah SWT dengan kitab Al Quran dan Hadist sebagai pedomannya. Kita juga akan mengajak pengikut Komar untuk kembali kepada jalur agama yang sesuai Al Quran dan Hadist,” tambahnya.

    Data yang dihimpun Radarmas dari sejumlah sumber, saat ini pengikut Komar sudah merambah wilayah kecamatan Bukateja. Termasuk di sejumlah desa di wilayah kecamatan itu. Komar juga sudah memiliki struktur organisasi di wilayah itu.

    Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Purbalingga, Siti Ratnah SH MH membenarkan akan adanya pertemuan pembina Pakem di Purbalingga. Hanya saja terkait adanya ajaran Komar belum menerima laporan. “Kalau memang disinyalir ada penyimpangan, kita akan mengambil sikap,” tegasnya. (amr)

    http://radarbanyumas.co.id/index.php?page=detail_pbg&id=337

     
  • Bahtiar 7:49 am on June 12, 2011 Permalink | Reply  

    >Ajaran Komunitas Millah Abraham (Komar) di Kabupaten Purbalingga Akan Dibahas 

    >

    Sumber : http://kotaperwira.com/ajaran-komunitas-millah-abraham-komar-di-kabupaten-pur…

    Posted by Daplun on April 12, 2011

    Purbalingga – Meskipun belum menyatakan sikap secara tertulis dan melakukan peninjauan ke lapangan terkait terciumnya kegiatan Komunitas Millah Abraham (Komar) di kabupaten Purbalingga, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga segera melakukan koordinasi dengan Kejaksaan dan Kepolisian serta TNI. Setidaknya dalam minggu ini akan dilakukan pembahasan terkait ajaran yang dikembangkan Komar itu di beberapa wilayah.

    “Kamis (14/4) kami akan melakukan pertemuan dengan jajaran Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) yaitu Kejaksaan, Kepolisian dan TNI. Kita juga akan meminta keterangan dari sejumlah jajaran kami di kecamatan,” jelas Kasi Penerangan Agama Islam dan Pembinaan Masjid (Pendamas) Drs H Rasimun, Senin (11/4).

    Pihaknya juga akan mengumpulkan sejumlah penyuluh agama di kecamatan terkait penyebaran ajaran Komar itu. Kemenag akan akan meminta informasi sejauh mana kegiatan Komar itu di beberapa wilayah.

    Rasimun menghimbau kepada masyarakat dan para pengikut ajaran Komar untuk segera kembali kepada Al Quran dan Hadist. “Kembalilah kepada agama Allah SWT dengan kitab Al Quran dan Hadist sebagai pedomannya. Kita juga akan mengajak pengikut Komar untuk kembali kepada jalur agama yang sesuai Al Quran dan Hadist,” tambahnya.

    Data yang dihimpun Radarmas dari sejumlah sumber, saat ini pengikut Komar sudah merambah wilayah kecamatan Bukateja. Termasuk di sejumlah desa di wilayah kecamatan itu. Komar juga sudah memiliki struktur organisasi di wilayah itu.

    Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Purbalingga, Siti Ratnah SH MH membenarkan akan adanya pertemuan pembina Pakem di Purbalingga. Hanya saja terkait adanya ajaran Komar belum menerima laporan. “Kalau memang disinyalir ada penyimpangan, kita akan mengambil sikap,” tegasnya.

    Sumber : http://kotaperwira.com/ajaran-komunitas-millah-abraham-komar-di-kabupaten-pur…

     
  • Bahtiar 2:49 pm on June 9, 2011 Permalink | Reply  

    >HABIS NII, TERBITLAH KOMAR 

    >Sumber : http://blogos.us/p/56408

    Ajaran ”Komar” Diwaspadai Adopsi Alquran, Taurat, dan Injil
    Apr 8, 2011
    09 April 2011
    Ajaran ”Komar” Diwaspadai
    Adopsi Alquran, Taurat, dan Injil
    CILACAP- Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap meminta masyarakat mewaspadai Komunitas Millah Abraham (Komar) yang menggabungkan ajaran Taurat, Injil, dan Alquran.

    Kepala Seksi Penerangan Agama pada Masyarakat (Penamas) Kemenag Cilacap, Kholis Susiawan, menjelaskan, jumlah anggota Komar di Cilacap 114 orang.
    Menurutnya, di Cilacap, komunitas itu menyebar di lima kecamatan, yakni Cilacap Tengah, Cilacap Selatan, Cilacap Utara, Jeruklegi, dan Kawunganten. Ketuanya adalah Sudarno, warga RT 6 RW 2, Desa Kuripan, Kecamatan Kesugihan.

    �Mereka tidak mengaku beragama Islam, namun mendasarkan ajarannya pada ayat-ayat Alquran. Syarat masuk sebagai anggota Komar, yaitu wajib membaca Alquran Surat Al Mumtahanah ayat 12. Saat ini komunitas tersebut menyebar ke sejumlah kabupaten lain,� jelasnya.
    Anggota Komar menjalankan shalat ritual atau wajib yang dilaksanakan sekali sehari pada sepertiga malam, dengan minimal tiga rakaat dan maksimal 11 rakaat. Usai shalat, mereka menghafal ayat Alquran atau Injil. Selain itu anggota Komar juga melaksanakan shalat aplikasi, yang dilakukan dengan cara berbuat kebaikan terhadap sesamanya dan tidak berdusta.

    �Ketika berlangsung dialog di Kecamatan Cilacap Selatan, Kamis (7/4) lalu, sejumlah anggota Komar menyatakan pindah ke agama Kristen Protestan. Meski demikian masyarakat tetap perlu waspada,� ujarnya.
    Dalam surat pernyataan bermaterai Sudarno menyatakan, dirinya menyadari ajaran atau kegiatan Komar yang diikutinya selama ini menyimpang dari ajaran agama Islam. Dalam surat yang juga ditandatangani Ketua MUI Cilacap Selatan Much Mudatsir, Kepala KUA Cilacap Selatan Zen Muzayyin, dan Kapolsek Cilacap Selatan AKP Zudi Parwata itu, ia berjanji akan menghentikan segala kegiatannya di Cilacap.

    �Saya menyatakan pindah menjadi pemeluk agama Kristen Protestan,� ungkap Sudarno dalam surat tersebut.
    Kepala Seksi Keamanan RT 6 RW 1, Kelurahan Sidakaya, Kecamatan Cilacap Selatan, Eko mengatakan, ada warga di wilayah tersebut yang menjadi anggota Komar.
    �Kalau tidak salah Sudarno dulu merupakan pengikut Alqiyadah al Islamiyah,� tegasnya.

    Berkembang Pesat

    Perkembangan Komar ternyata cukup pesat. Sejak bubarnya Alqiyadah al Islamiyah pimpinan Ahmad Musadeq, 12 Mei 2009, kini ajaran itu menyebar ke 11 kabupaten/kota. Hal itu diakui Sudarno, ketika dimintai konfirmasi, kemarin. Ke-11 kabupaten/kota itu adalah Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Tegal, Pekalongan, Brebes, Semarang (Kecamatan Semarang Timur dan Semarang Barat), Kudus, Karanganyar, Solo, dan Sukoharjo.

    Diakuinya, jumlah anggotanya di Cilacap 114 orang. Di kabupaten/kota lainnya, dia tidak mengetahui secara persis. Pria kelahiran Cilacap, 20 Januari 1957 itu mengaku, sebelumnya menjadi pengikut Alqiyadah al Islamiyah pimpinan Ahmad Musadeq. Setelah aliran itu dibubarkan pemerintah, dia mendirikan organisasi Komar di Cilacap bersamaan dengan mantan anggota Alqiyadah al Islamiyah di kabupaten lain. Ajaran yang ditekankan kepada anggotanya mengadopsi Alquran, Taurat, dan Injil.

    Sudarno membantah informasi yang disampaikan Kepala Seksi Penamas Kemenag Cilacap, Kholis Susiawan. Menurut dia, tidak semua pernyataan itu benar. Menurutnya, Komar adalah organisasi kemasyarakatan yang mengajak manusia berbuat kebaikan.

    Dia juga membantah bahwa organisasi itu mewajibkan pengikutnya untuk shalat pada sepertiga malam. Yang benar, anggota Komar itu dianjurkan bangun pada sepertiga malam untuk mempelajari Injil, Taurat, dan Alquran. (H58,G5-63)

    Sumber : http://blogos.us/p/56408

     
    • teen 4:22 pm on September 11, 2011 Permalink | Reply

      orang ingin benar di anggap salah,, knp yg di bahas hanya itu2 saja?? ada apa dg tempat dugem??

    • Scientist 2:15 pm on July 1, 2011 Permalink | Reply

      Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu”. Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu. (Al-maaidah ayat 68)

      Orang ingin belajar yang benar eehhhh lakok banyak yang bilang sesat, yang salah orangnya yang tidak memahami apa kitabnya ya.a….!!!

  • Bahtiar 3:24 am on June 5, 2011 Permalink | Reply  

    >MENEMUKAN PANCASILA DI ZAYTUN ? 

    >

    Kepada Umat NII KW 9 di Idariyah atau Teritorial manapun berada,

    Mari pulang sejenak ke rumah, tengoklah Bapak, Ibu, dan keluarga yang pernah ditinggalkan.

    Saatnya merenungkan kembali perjalanan yang pernah ditempuh :

    1. Apakah dengan ikut NII KW 9, Ibadah kita menjadi lebih baik ?
    2. Apakah dengan ikut NII KW 9, kita jadi lebih menghormati orang tua ?
    3. Apakah dengan ikut NII KW 9, pendidikan kita jadi lebih fokus atau malah DROP OUT ?
    4. Apakah dengan ikut NII KW 9, karir pekerjaan kita jadi lebih terspesialisasi atau malah berujung P H K ?
    5. Apakah dengan ikut NII KW 9, kita menjadi pribadi yang lebih matang atau malah jadi temperamental mudah marah pada orang di luar NII KW 9 ?
    6. ………………………………………….. dsb

    Bagi sahabat-sahabat pengikut aktif atau Mantan NII KW 9 Zaytun yang ingin berbagi pikiran tentang masalah-masalah di atas, silahkan menghubungi saya di :

    • HP : 08132 8484 289 (boleh SMS)

    atau

    Simak liputan berikut sebagai perbandingan :

    Sumber : http://www.generasiindonesia.com/berita-248-.html

    GENERASIINDONESIA-Bersamaan dengan peringatan Pidato Bung Karno tanggal 1 Juni 1945 ketika menyampaikan rumusan dasar Negara di depan sidang BPUPK, pada 1 Juni 2011 Lembaga Pendidikan Modern Al Zaytun mendeklarasikan starting day Masyarakat Indonesia Membangun disingkat MIM. Dalam deklarasi starting day ormas  tersebut, Menteri Agama, Gubernur Jawa Barat, Kepala BIN serta Kapolri yang sedianya hadir, diwakilkan oleh deputi di jajaran masing-masing.

    Menteri Agama misalnya, diwakili Direktorat Jenderal Pondok Pesantren, Dr. H. Chaerul Fuad. Dalam sambutannya, memberikan apresiasi atas peringatan Hari Lahir Pancasila dan deklarasi MIM.

     “Peringatan Hari Lahir Pancasila menjadi penting karena merupakan lahirnya falsafah hidup bangsa. Dan Pancasila adalah pijakan untuk mencapai tujuan dimana didalamnya terdapat nilai-nilai dasar yang harus diimplementasikan demi mencapai keadilan dan kemakmuran,” tegas Chaerul Fuad ditengah sambutannya mewakili Menteri Agama.

     Chaerul mencontohkan Uni Sovyet, akhirnya pecah karena tidak memiliki landasan dasar ideologis yang dapat mempersatukan pluralitas. Sebagai alat pemersatu, Pancasila telah berhasil mempersatukan pluralitas bangsa Indonesia sehingga tercipta harmoni social. “Maka tak perlu lagi diperdebatkan apakah Pancasila harus direvisi atau bahkan diganti,” ujarnya.

     Menanggapi isu yang mengatakan bahwa Al Zaytun menjadi pusat gerakan NII KWK-IX, Chaerul Fuad enggan menjawab, justru mengembalikan pada persoalan dideklarasikannya MIM. “Dari organisasi MIM, kita bisa melihat bahwa ormas ini meletakkan dasar ideologi Pancasila dan keinginan mewujudkan demokratisasi ekonomi. Jadi kita lihat saja implementasinya agar tidak hanya tertuang dalam tulisan sebagai visi organisasi.” Tegasnya.

     Sejauh pengamatan kementerian Agama, Ma’had Al Zaytun sebagai penyelenggara pendidikan modern yang mengembangkan budaya toleransi dan perdamaian ini, telah menjalankan tiga fungsi dalam hubungan kerja sebagai lembaga pendidikan dibawah Dirjen Pondok Pesantren Kementerian Agama dengan menjadi motivator, mobilisator dan aktor.

     “Saya pribadi mengapresiasi apa yang menjadi visi MIM dengan meletakkan dasar ideology pancasila dan demokratisasi ekonomi meski itu baru statemen, semoga jadi program konkret. Ini ucapan saya, ya. Bukan ucapan Menteri,” kata Chaerul setengah tergelak.

     Dengan iringan Mars dan hymne MIM, Abdul Halim, Sekjen MIM membacakan manifesto MIM yang isinya merupakan 9 tujuan atau amanat proklamasi  kemerdekan Indonesia merdeka yaitu  (1) Membangun untuk bersatu; (2) Membangun untuk berdaulat; (3) Membangun untuk adil dan makmur; (4) Membangun untuk memajukan kesejahteraan umum; (5) Membangun untuk mencerdaskan kehidupan bangsa; (6) Membangun untuk mewujudkan ketertiban dunia; (7) Membangun untuk perdamaian abadi; (8) Membangun untuk keadilan sosial; dan (9) Membangun untuk mempertahankan kedaulatan rakyat.

     Ke-9 tujuan merdeka diatas, juga dijadikan mars MIM yang bunyinya sebagaimana dibawah ini.

     Merdeka, merdeka, merdeka
    Merdeka untuk membangun
    Masyarakat Indonesia Membangun
    Membangun untuk bersatu
    Masyarakat Berdaulat adil dan makmur
    Memajukan kesejahteraan umum
    Mencerdaskan kehidupan bangsa
    Mewujudkan kerertiban dunia
    Perdamaian abadi, keadilan sosial
    Mempertahankan kedaulatan rakyat

     Reff :
    Masyarakat Indonesia Membangun
    Tuju cita cita kemerdekaan
    Masyarakat Indonesia Membangun
    Menjunjung panji panji nasional
    Menjunjung hak azasi manusia
    Penyebar toleransi dan damai.

    Sumber : http://www.generasiindonesia.com/berita-249-.html

    GENERASIINDONESIA-Usai pembacaan manifesto Masyarakat Indonesia Membangun, orasi diberikan oleh Ketua Umum MIM, Syaikh A.S Panji Gumilang dengan penuh semangat. Berseragam hijau dan berkacamata hitam, Syaikh A.S Panji Gumilang menekankan tentang salah satu bukti tercapainya masyarakat Indonesia membangun adalah terwujudnya karakter luhur bangsa sebagaimana diajarkan dalam Pancasila.
    Begitu selesai acara seremonial peringatan Hari Pancasila 1 Juni dan starting day Masyarakat Indonesia Membangun, Generasi Indonesia diajak Syaikh berkeliling kampus Al Zaytun yang asri, dan berakhir dengan ramah tamah sambil makan siang di Masyikhah yang merupakan kediaman Syaikh).

     Syaikh Panji Gumilang dalam suasana santai masih saja tak bosan-bosannya bercerita mulai dari sejarah perkembangan Islam dan peran para ulama China di pesisir jawa bagian utara hingga tentang makna nilai-nilai dasar Negara, Pancasila.

     “Nilai-nilai dasar negara Indonesia, itu merupakan ajaran Ilahi, yang dapat berlaku untuk semua rakyat dan bangsa Indonesia. Nilai-nilai dasar negara ini merupakan ideologi modern, untuk masyarakat majemuk yang modern, yakni masyarakat Indonesia,” ujar Syaikh.

     Nilai dasar sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah suatu pemahaman substansi nilai-nilai dasar negara dan menjadi hak dan kewajiban setiap warga negara. Konsekuensinya, adalah mewujudkan masyarakat yang berketuhanan. “Negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-masing.”

     Dari sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, memiliki hubungan erat dengan sila pertama. “Kemanusiaan, sangat erat hubungannya dengan ketuhanan. Ajaran Illahi menjadi tidak dapat diimplementasikan jika tidak wujud dalam sikap kemanusiaan yang hakiki.” Ujar Syaikh sembari menjelaskan bahwa sila kedua ini sebagai sebuah semangat dan kegigihan  agar manusia kembali ke pangkal jalan dan membangun kembali revolusi bathiniah, mendisiplinkan diri dengan baik untuk menemukan kendali dan penguasaan diri.

     “Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah suatu kemampuan untuk menyeimbangkan antara kemakmuran lahiriyah dengan kehidupan ruhaniyah,” tegasnya.

     Pada sila ketiga, Persatuan Indonesia, ialah suatu landasan hidup bangsa atau sistem, yang selalu mementingkan silaturahim, kesetiakawanan, kesetiaan, dan keberanian. Katanya, “kehadiran Indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa. Indonesia wujud dan hidup untuk mewujudkan kasih sayang sesama bangsa maupun antarbangsa.”

     “Sila ke-4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, itu merupakan landasan yang harus mampu menghantar kepada prinsip-prinsip republikanisme, populisme, rasionalisme, demokratisme, dan reformisme yang diperteguh oleh semangat keterbukaan, dan usaha ke arah kerakyatan universal,” ujar pengembang padi bibit unggul toshihikari ini.

     Mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sila ke-5,  adalah merupakan tujuan dari cita-cita bernegara dan berbangsa, menyangkut keilmuan, keikhlasan pemikiran, kelapangan hati, peradaban, kesejahteraan keluarga, keadilan masyarakat dan kedamaian.

     Terlepas dari isu yang dihembuskan pihak-pihak tertentu dengan menjadikan Al Zaytun sebagai pemantik dengan meletakkan berhadap-hadapan saling berseberangan dengan Pancasila untuk memuluskan RUU Intelijen menjadi UU, maupun pihak-pihak yang sedang menyusun “proposal” dana intelijen asing. Perbincangan dengan Syaikh Al Zaitun memberi kesan tersendiri, apalagi begitu fasih bicara pancasila dan nasionalisme, serasa jauh dari kesan ingin mendirikan Negara Islam Indonesia seperti santer terdengar di luar pagar Al Zaytun.

     
  • Bahtiar 2:23 am on June 5, 2011 Permalink | Reply  

    >KAJIAN / SOSIALISASI BAHAYA AJARAN NII GADUNGAN 

    Alhamdulillah, awal Mei lalu telah dilaksanakan Sosialisasi Bahaya Ajaran NII Gadungan di Kampus Akademi Kimia Analis Bogor. Semoga dapat menjadi bekal pengetahuan bagi generasi muda Kampus AKA Bogor pada khususnya dan warga masyarakat sekitarnya.Foto-foto suasana kegiatan tersebut dapat di klik pada link ini :

    http://ldk-kma.blogspot.com/2011/05/kajian-akbar-kabar-awas-bahaya-nii.html

    Bagi pembaca web ini, yang membutuhkan pemateri kegiatan serupa di atas, dapat menghubungi kami di nomor 08132 8484 289.

     
c
Compose new post
j
Next post/Next comment
k
Previous post/Previous comment
r
Reply
e
Edit
o
Show/Hide comments
t
Go to top
l
Go to login
h
Show/Hide help
shift + esc
Cancel